Friday, 23 August 2013
Contoh Footnote Dalam Sebuah Cerpen
Tapi tidak lama setelah
itu seorang perawat pria yang kumaksud diatas tadi datang lagi membawa sebuaah
sprai di tangannya dan minta izin kepadaku untuk mengganti sprai kasur yang di
tempati adikku, meskipun terpaksa aku membantunya menggantikan sprai itu karena
adikku tidak bisa berdiri dan harus diangkat jadi kami mengangkatnya berdua.
Setelah dia keluar dari kamar aku biasa-biasa saja tidak sedikit pun terlintas
dalam pikiranku untuk memperhatikan dia.
Besoknya hari terakhir
kami dirumah sakit, sebelum cek out dari rumah sakit adikku akan di rongsent,
tepat pukul 08.00 WIB adikku dibawa keruang rongsent. Aku dan tanteku ikut
menemani karena adikku nangis[iii] kalau sendiri dan aku
tidak sadar saat menuju ruang rongsent seorang perawat pria yang aku maksud
diatas tadi ikut di belakang kami menuju ruang rongsent juga. Tiba giliran
adikku yang masuk untuk di rongsent dan aku bersama tanteku di minta ikut menemani
didalam ternyata perawat itu ikut masuk juga, ketika akan di rongsent adikku
menangis dan tidak mau di rongsent entah kenapa mungkin dia takut sama petugas
ruang rongsent yang pakai seragam dan menggunakan masker[iv] tutup mulut dikira
teroris mungkin makanya takut ha ha ha…. Sedangkan aku bersama tanteku dan juga
perawat itu berusaha membujuknya supaya mau tapi tidak berhasil juga, hingga
akhirnya adikku tidak jadi di rongsent dan kami membawanya kembali ke kamar
saat di jalan menuju kamar tanteku mendorong kursi rodanya adikku dan aku
mengiringi disamping ternyata perawat itu mengikuti di belakang kami, kemudian
dia meminta agar dia yang mendorong kursi roda adikku.
Sambil mendorong dia bertanya-tanya kepada tante ku yang berjalan di sampingnya sedangkan aku berjalaan di belakang mereka. Dia bertanya tentang adikku dan aku, dia menanyakan kepada tanteku apakah aku kuliah atau masih SMA, dan setelah tanteku bilang kalau aku sudah kuliah dia bertanya lagi semester berapa, jurusan apa, dan kuliah dimana? Aku yang berjalan sendiri di belakang merasa tidak enak karena di omongin.
Kami berunding di dalam kamar dan akhirnya kami memutuskan untuk cek out dari rumah sakit karena tidak ada perkembangan sama sekali, aku langsung menuju ruang petugas untuk meminta cek out, saat meminta cek out dengan menjelaskan beberapa alasan kepada petugas tanpa kusadari ternyata perawat itu ada di belakangku dan bertanya “kenapaa cek out kan belum sembuh?” ucapnya, aku hanya menjawab dengan senyum karena sebenarnya aku kaget dia ada di belakangku, dalam hati aku bergumam[v] “ini orang kayak hantu aja dari tadi muncul di belakang terus” he he he…
Setelah semuanya selesai
kami langsung pulang, aku mendorong kursi roda adikku dan ayah,ibu, serta
tanteku membawa barang-barang. Lagi-lagi perawat itu mengagetkan aku dia
mengikutiku dan meminta dia yang mendorong kursi roda adikku, akhirnya dengan
tidak sengaja aku berjalan beriringan dengan perawat itu sampai depan rumah
sakit, di sepanjang jalan dia SKSD alias sok kenal sok dekat denganku, aku cuek
saja dari omongannya aku hanya
menangkap sedikit saja yang aku dengar dia bilang kalau dia sedang praktek di
rumah sakit itu dia juga bilang kalau dia semester lima juga dan kuliah di
STIKES Muhammadiyah Cuma itu yang aku ingat.
Sampai di depan dia tidak langsung pergi malah
menunggu sampai mobil kami datang, karena parkiran penuh jadi mobil lumayan
lama baru bisa keluar dan anehnya perawat itu tetap menunggu hingga kami pergi
dia baru beranjak dari depan rumah sakit.
Sepanjang perjalanan aku
baru terpikir dengan perawat itu, aku baru sadar ternyata dia baik dan
perhatian kepada adikku, muncul rasa penasaran di benakku siapa nama perawat
itu? Ada sedikit penyesalan juga karena tidak menanyakan namanya.
Berhari-hari setelah
dari rumah sakit itu aku selalu memikirkan perawat itu, semakin lama malah
semakin sulit melupakannya, aku bingung bagaimana bisa memikirkan orang yang
namanya saja tidak tahu tapi itulah kenyataannya. Setiap saat aku bertanya
kapan aku bisa bertemu dia lagi????
Sampai sekarang
bayangannya sulit sekali untuk di hindari padahaal sudah dua bulan berlalu, aku
jadi bingung membedakan perasaanku apakah aku suka tapi rasanya tidak mungkin
karena aku belum tahu siapa dia, atau sekedar penasaran ingin tahu namanya dan
mengenalnya lebih dalam lagi. Aaaahhhh…… aku bingung.
Sekarang aku masih sangat sulit melupakannya aku hanya bisa berdo’a kepada Allah supaya aku bisa bertemu lagi, aku sekarang tidak mengharapkan apa-apa hanya satu yang aku inginkan bisa bertemu lagi dan pengen tahu namanya itu aza.8/24/2013 6:36:18 AM
a Allah pertemukan aku dengannya meski hanya sebentar!!!
Labels:Bahasa Indonesia
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
Bagaimana pendapat anda tentang blog ini?
My School
SMA N 2 JOMBANG
Go Green Indonesia !
NADYA'S GENIUS
Translate
LABEL
- Go Green (6)
- Bahasa Indonesia (4)
- Pendidikan Agama Islam (4)
- ekonomi (4)
- Cinta dari sisi agama (2)
- Info Perguruan Tinggi (2)
- Metode pengolahan sampah (2)
- Motivasi (2)
- Paskibra (2)
- Seni Budaya (2)
- berita (2)
- matematika (2)
- Hari Sumpah Pemuda (1)
- Lirik (1)
- News (1)
- PKN (1)
- bahasa German (1)
- fisika (1)
- geografi (1)
- kimia (1)
- sosiologi (1)
0 comments:
Post a Comment