Wednesday, 17 October 2012
Kerangka Cerpen
- Judul : I’ll be back
- Perkenalan
Tokoh : Aku (Nadya), Aufa
- Awal Permasalahan
a. Tokoh utama (Nadya) mempunyai sahabat
bernama Aufa yang berkewarganegaraan Malaysia namun saat ini Aufa studi di
Indonesia untuk sementara waktu.
b. Tokoh utama (Nadya) pergi ke suatu tempat
bersama Sahabatnya yang bernama Aufa.
- Tahap timbulnya masalah
a. Tokoh utama melamun tentang sosok Aufa
yang hilang namun hanya ilusi saja.
b. Aufa memandang Nadya (tokoh utama) dengan
sorotan mata tajam saat di taman.
c. Aufa menangis dan Nadya (tokoh utama)
mengusap air mata yang membasahi pipi Aufa.
d. Diusap rambut Nadya (tokoh utama) dengan
kelembutan tangan Aufa.
e. Aufa mengatakan pada Nadya bahwa Aufa
tidak bisa terus berada di sisinya dan Nadya harus bisa mandiri.
f. Nadya berjanji kalau suatu saat nanti Aufa
tak berada disisinya Ia harus selalu tersenyum.
- Tahap Klimaks
a. Nadya mendapat surat dari Aufa yang
dititipkan memalui temannya.
b. Aufa menyatakan pada tokoh utama (Nadya)
bahwa ia saat ini berada di Malaysia, mengikuti kedua orang tuanya disana, dan melanjutkan
studi disana, melalui surat.
c. Nadya membaca diakhir surat tertulis ”Wait
for me, I’II be back Nadya”.
d. Tokoh utama menyesal karena tak sempat
mengatakan tentang perasaannya yang sebenernya kepada Aufa.
e. Dihari ulang tahun tokoh utama (Nadya)
Aufa sahabatnya tidak juga mengucapkan selamat. Padahal yang sangat berarti
bagi dia adalah ucapan dari Aufa
sahabatnya yang berada di Malaysia.
- Anti Klimaks
a. Tokoh utama (Nadya) pergi ke taman untuk
menenangkan diri.
b. Nadya mendapatkan surprise bertemu dengan
Aufa di taman.
c. Aufa memberikan sebuah kalung sebagai
ucapan ulang tahun untuk Nadya (tokoh utama).
d. Mereka berdua berjanji akan selalu bersama.
e. Aufa kini kembali ke Indonesia jadi sahabat, juga sebagai kekasih Nadya.
Labels:Bahasa Indonesia | 0
comments
Kata-kata motivasi
- Jangan hina pribadi anda dengan kepalsuan karena dialah mutiara diri anda yang tak ternilai.
- Jangan jadikan masalah sebagai masalah tapi jadikanlah masalah sebagai pelajaran untuk menghadapi masalah.
- Tanah yang digadaikan bisa kembali dalam keadaan lebih berharga, tetapi kejujuran yang pernah digadaikan tidak pernah bisa ditebus kembali.
- Cintailah kekasihmu secara wajar, boleh
jadi akan menjadi musuhmu dihari lain. Bencilah orang yang kau benci secara
wajar boleh jadi dihari lain akan menjadi cintamu.
Labels:Motivasi | 0
comments
Kesenian Dari Daerah Jombang
- Besutan
- Ludruk
- Tari Remo
- Topeng Jati Duwur di daerah Jatiduwur dan Jati Pandak
- Seni jaranan
- Sandur Manduro
Besutan Kesenian Tradisional Kota Santri
Published On 22 Dec 2010 By momo. Under Budaya. Tags: budaya
jawa, budaya santri, kesenian
jombang, kesenian tradisional, teater
tradisional
Satu lagi budaya yang asli dilahirkan di Jombang yang terancam tenggelam,
karena perkembangan zaman. Dan dulu sempat jadi ikon kesenian kota Jombang dan menjadi cikal bakal kesenian
ludruk yang juga di lahirkan di Jombang, besutan namanya.
Kesenian besutan ini merupakan kesenian tradisional yang di kembangkan dari kesenian amen atau kesenian yang dimainkan dengan cara berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainya yang bernama lerok.
Kesenian besutan ini merupakan kesenian tradisional yang di kembangkan dari kesenian amen atau kesenian yang dimainkan dengan cara berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainya yang bernama lerok.
Kesenian tradisional yang bernama besutan ini menceritakan atau
menggambarkan tentang masyarakat yang hidupnya terbelenggu, terjajah,
terkebiri, dibutakan, dan hanya boleh berjalan menurut apa kata penguasa
Besut itu
sendiri merupakan akronim dari kata beto maksud atau biasa kita mengucapkan
mbeto maksud dan kalau di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah membawa
pesan. Jadi kesenian tradisional besutan atau lebih tepatnya teater tradisional
besutan tersebut dalam penampilanya selalu menceritakan ketertindasan
masyarakat karena ketidakadilan atau keangkuhan penguasa. dan itu pesan yang
selalu ingin disampaikan besut kepada para penguasa
Remo berasal dari Jombang, Jawa Timur[rujukan?].
Tarian ini pada awalnya
merupakan tarian yang digunakan sebagai pengantar pertunjukan ludruk. Namun, pada perkembangannya tarian ini
sering ditarikan secara terpisah sebagai sambutan atas tamu kenegaraan,
ditarikan dalam upacara-upacara kenegaraan, maupun dalam festival kesenian
daerah. Tarian ini sebenarnya menceritakan tentang perjuangan seorang pangeran
dalam medan laga. Akan tetapi dalam perkembangannya tarian ini menjadi lebih
sering ditarikan oleh perempuan, sehingga memunculkan gaya tarian yang lain:
Remo Putri atau Tari Remo gaya perempuan.
Kebo Kicak (Legenda Klasik Kota Jombang)
Published On 07
Jan 2011 By momo. Under Budaya, Hiburan. Tags: cerita
klasik, Cerita rakyat Jombang, desa yang ada di Jombang, legenda
di Jombang, Legenda kota jombang, wilayah
Jombang
Cerita klasik yang sedikit terlupakan dan tidak begitu terekpos oleh khalayak
ramai yakni Kebo Kicak yang merupakan salah satu sejarah yang menjadikan
beberapa nama kota
yang ada di kabupaten Jombang
Seperti nama kota TEBU IRENG Jombang yang
diambil dari rentetan cerita tentang kebo kicak pada waktu itu sedang masuk ke
perkebunan tebu saat pengejaran kepada Surontanu hingga akhirnya dari tempat
menghilangnya Surontanu dan Kebo Kicak itulah ditandai sebagai asal muasal
berdirinya Pondok Pesantren TEBU IRENG Jombang.
Ludruk
ciri khas
ludruk adalah kekuatan improvisasi. Bagaimana membangun suasana interaktif
dengan penonton, dilakukan dengan merespon celetukan dan reaksi penonton atau
justru sengaja memancing agar penonton berkomentar. Termasuk pula, manakala ada
adegan yang tak direncanakan dalam permainan. Peluang improvisasi ini terbuka
lebar saat segmen dagelan.
Labels:Seni Budaya | 3
comments
Kesenian di Sulawesi
:: Provinsi Sulawesi Utara / Sulut
Tari Tradisional : Tari Maengkat, Tari Polo-palo
:: Provinsi Sulawesi Tengah / Sulteng
Tari Tradisional : Tari Lumense : merupakan tarian selamat datang untuk menyambut tamu agung, Tari Pule Cinde, Tari Dero
:: Provinsi Sulawesi Tenggara / Sultra
Tari Tradisional : Tari Dinggu, Tari Balumpa
:: Provinsi Sulawesi Selatan / Sulsel
Tari Tradisional : Tari Bosara, Tari Kipas
:: Provinsi Sulawesi Tengah / Sulteng
Tari Tradisional : Tari Lumense : merupakan tarian selamat datang untuk menyambut tamu agung, Tari Pule Cinde, Tari Dero
:: Provinsi Sulawesi Tenggara / Sultra
Tari Tradisional : Tari Dinggu, Tari Balumpa
:: Provinsi Sulawesi Selatan / Sulsel
Tari Tradisional : Tari Bosara, Tari Kipas
Musik dan tarian di Sulawesi Tengah
bervariasi antara daerah yang satu dengan lainnya. Musik tradisional memiliki instrumen seperti suling, gong dan gendang.
Alat musik ini lebih berfungsi sebagai hiburan dan bukan sebagai bagian ritual
keagamaan. Di wilayah beretnis Kaili
sekitar pantai barat - waino - musik tradisional - ditampilkan ketika ada
upacara kematian. Kesenian ini telah dikembangkan dalam bentuk yang lebih
populer bagi para pemuda sebagai sarana mencari pasangan di suatu keramaian.
Banyak tarian yang berasal dari kepercayaan keagamaan dan ditampilkan ketika
festival.
Tari masyarakat yang terkenal adalah
Dero yang berasal dari masyarakat Pamona, kabupaten Poso dan kemudian diikuti
masyarakat Kulawi, kabupaten Donggala. Tarian dero khusus ditampilkan ketika
musim panen, upacara penyambutan tamu, syukuran dan hari-hari besar tertentu.
Dero adalah salah satu tarian dimana laki-laki dan perempuan berpegangan tangan
dan membentuk lingkaran. Tarian ini bukan warisan leluhur tetapi merupakan
kebiasaan selama pendudukan jepang di Indonesia ketika Perang Dunia II.
Tarian Malulo atau Lulo
(dari Bahasa Tolaki: Molulo), merupakan salah satu jenis kesenian tari
tradisional dari daerah Sulawesi Tenggara, Indonesia. Di Kendari (Sulawesi
Tenggara – Indonesia)
terdapat beberapa suku. Suku Tolaki sebagai salah satu suku yang berada di
daerah ini memiliki beberapa tarian tradisional , salah satu tarian tradisional
yang masih sering dilaksanakan hingga saat ini adalah tarian persahabatan yang
disebut tarian Lulo.
Pada zaman dulu, tarian
ini dilakukan pada upacara-upacara adat seperti : pernikahan, pesta panen raya
dan upacara pelantikan raja, yang diiringi oleh alat musik pukul yaitu gong.
Tarian ini dilakukan oleh pria, wanita, remaja, dan anak-anak yang saling
berpegangan tangan, menari mengikuti irama gong sambil membentuk sebuah
lingkaran. Gong yang digunakan biasanya terdiri dari 2 macam yang berbeda
ukuran dan jenis suara. Saat sekarang utamanaya di daerah perkotaan , gong
sebagai alat musik pengiring tarian lulo telah digantikan dengan alat musik
modern yaitu “Electone”.
Labels:Seni Budaya | 0
comments
Subscribe to:
Posts
(Atom)
Bagaimana pendapat anda tentang blog ini?
My School
SMA N 2 JOMBANG
Go Green Indonesia !
NADYA'S GENIUS
Translate
LABEL
- Go Green (6)
- Bahasa Indonesia (4)
- Pendidikan Agama Islam (4)
- ekonomi (4)
- Cinta dari sisi agama (2)
- Info Perguruan Tinggi (2)
- Metode pengolahan sampah (2)
- Motivasi (2)
- Paskibra (2)
- Seni Budaya (2)
- berita (2)
- matematika (2)
- Hari Sumpah Pemuda (1)
- Lirik (1)
- News (1)
- PKN (1)
- bahasa German (1)
- fisika (1)
- geografi (1)
- kimia (1)
- sosiologi (1)